Comand Line Linux Untuk Pemula

Minggu, 25 Juli 2010


ewaktu pertama kali berkenalan dengan Linux saat kelas 2 SMP, saya mengalami beberapa kendala. Salah satunya adalah asingnya GUI dan juga perintah baris di linux.Distribusi yang saya pakai saat itu adalah Redhat Linux 6.1 ( saat ini sudah menjadi benda antik di binder CD ) . Oleh karena itu disini saya akan menuliskan beberapa perintah baris di Linux untuk pemula :

ls

Perintah ini sama seperti dir pada MS-DOS yaitu untuk menampilkan isi folder.

clear

Perintah ini sama seperti cls pada MS-DOS yaitu untuk membersihkan layar.

cd

Perintah ini tidak berbeda dengan perintah di MS-DOS yaitu untuk berpindah ke direktori lain dalam sistem. Satu hal yang berbeda adalah penggunaan backslash ( \ ) pada MS-DOS harus diganti dengan slash ( / ) pada Linux. Contohnya adalah :

cd windows\system [pada windows]

cd /home/agung [pada linux]

Lanjut :

cp

Perintah ini sama seperti perintah copy pada MS-DOS. Yaitu untuk menyalin file dari satu tempat ke tempat lain.

rm

Perintah ini sama seperti perintah del pada MS-DOS. Yaitu untuk menghapus sebuah atau beberapa buah file sekaligus.

rmdir

Perintah ini sama seperti perintah deltree pada MS-DOS. Yaitu untuk menghapus direktori kosong.

mv

Perintah ini sama seperti perintah move pada MS-DOS. Yaitu untuk memindahkan sebuah file dari satu tempat ke tempat lain.

mkdir

Perintah ini tidak berbeda dengan perintah mkdir pada MS-DOS. Yaitu untuk membuat direktori.

Pada lingkungan linux ada beberapa perintah yang sering digunakan juga, namun tidak ada pada lingkungan MS-DOS.

su

Perintah ini adalah perintah untuk berganti user menjadi Super User, yaitu user level Admin pada sistem Linux. Anda akan sering menggunakan perintah ini ketika ingin menginstall suatu program di linux dengan command line atau sekedar melakukan setting konfigurasi.

mount

Perintah yang satu ini pasti sangat asing bagi pengguna MS-DOS. Pada lingkungan MS-DOS dan Windows, sebuah drive/partisi dikenali dengan drive letter [Misalkan drive A untuk disket, drive C untuk Harddisk 1, drive D untuk cdrom, dan seterusnya] , namun pada lingkungan Linux, sebuah drive dikenali sebagai sebuah file. Misalkan saja Hardisk 1 partisi 1 dikenali sebagai file pada direktori /dev/hda1 .

Lalu untuk mengakses drive tersebut, kita perlu melakukan mounting point file /dev/hda1 tersebut pada sebuah direktori yang telah kita buat. Contoh perintah untuk melakukan mounting adalah seperti berikut :

mount -t vfat -rw /dev/hda1 /mnt/windows

Berikut penjelasan perintah tersebut :

-t vfat berarti partisi yang ingin anda akses memiliki filesystem Fat32

-rw anda memperbolehkan super user untuk melakukan read/write data pada user terebut.

/dev/hda1 adalah letak drive dan partisi anda.

/mnt/windows adalah direktori yang anda buat sebagai mounting point.

Lalu perintah ini berpasangan dengan perintah :

umount

Perintah ini berguna untuk menonaktifkan partisi dan drive yang terpasang pada sistem. Apabila drive dan partisi /dev/hda1 telah dalam kondisi mount pada direktori /mnt/windows, maka untuk menonaktifkannya cukup ketik perintah berikut :

umount /mnt/windows

Perintah lainnya yang akan sering anda gunakan, terutama saat ingin menginstall program via command prompt di Linux adalah :

tar -xvzf namafile.tar.gz

Perintah ini akan berguna untuk mengektrak file dengan ekstensi tar.gz pada sebuah folder. Program-program linux banyak yang dipaket dan dikompress menggunakan paket kompresi tar.gz.

rpm -ivh namafile.rpm

Perintah ini berguna untuk menginstall program yang dipaket dalam file berekstensi .rpm. RPM adalah paket kompresi dari Redhat yang memudahkan dalam instalasi program.

Untuk meng-uninstall program dapat menggunakan perintah berikut :

rpm -e namaprogram-versiprogram

Perintah lainnya yang mungkin sering digunakan adalah :

shutdown -r now [untuk restart]

shutdown -h now [untuk shutdown]

Perintah ini sama seperti perintah shutdown di MS-DOS Windows.

Mungkin cukup itu untuk pemula Linux
Beberapa Command Line Linux lainnya dapat anda Search di Internet. Have Fun !

Haak Akses File Pada LINUX

Pada Linux, setiap user memiliki hak akses sendiri terhadap suatu file. Jadi, user dapat mengatur siapa saja yang dapat mengakses file-file yang dimilikinya. User dapat menentukan apakah file itu hanya dapat diakses oleh dirinya sendiri(user), dapat diakses oleh group, ataukah dapat diakses oleh setiap user (other).

Pada dasarnya, ada 3 tipe hak akses yang dapat diterapkan pada sebuah file:
1. Read (r)
File dengan hak akses ini berarti file tersebut hanya bisa dibacasaja.
2. Write (w)
File dengan hak akses write dapat dibaca sekaligus dapat dimodifikasi.
3. Execute (x)
File dengan hak akses Execute dapat dijalankan/dieksekusi.

Untuk melihat hak akses suatu file, anda dapat menggunakan perintah ls -l. Baca artikel terdahulu mengenai penjelasan perintah tersebut.

Pengubahan hak akses suatu file dapat dilakukan dengan menggunakan perintah chmod. Struktur dasar dari perintah tersebut ialah:

chmod [OPTION] [--recursive] [--changes] [--silent] [--quiet] [--verbose] [--help] [--version] mode file...

OPTION:
-c, --changes
Verbose, menampilkan hanya file-file yang memiliki hak akses yang berubah.
-f, --silent, --quiet
Tidak menampilkan pesan kesalahan mengenai file-file yang hak aksesnya tidak dapat dirubah.
-v, --verbose
Verbose, menampilkan penjelasan perubahan hak akses.
-R, --recursive
Secara rekursif merubah hak akses direktori dan isinya.
--help
Menampilkan cara penggunaan program.
--version
Menampilkan informasi versi program.

Perintah chmod merubah hak akses file menurut mode. Mode disini dapat berupa sebuah simbol atau angka oktal yang mewakili pola bit untuk membuat perubahan hak akses yang baru.

chmod tidak akan merubah hak akses dari symbolic link; Sistem call chmod tidak dapat mengubah hak akses file-file tersebut. Hal ini bukan suatu masalah karena hak akses symbolic link tidak pernah digunakan. Walaupun demikian, setiap symbolic link yang diberikan pada baris perintah bersama dengan chmod merubah hak akses dari file yang dituju. Tapi chmod mengabaikan symbolic link yang menuju ke direktori lain.



...oO0---( Penggunaan mode simbol

Struktur dasar perintah untuk penggunaan mode simbol ialah sebagai berikut:

`[ugoa...][[+-=][rwxXs tugo...]...][,...]'

Bingung yach?? gini nich.. Arti dari simbol-simbol diatas yaitu:
u ---> pemilik(user)
g ---> group
o ---> other, untuk user lain bukan didalam grup
a ---> seluruh user
+ ---> TAnda ini menyebabkan sebuah hak akses tersebut ditambahkan ke sebuah file. - ---> TAnda ini berlaku sebaliknya, yaitu menyebabkan hak akses dihapus.
= ---> TAnda ini menyebabkan hanya hak akses itu saja yang dimiliki oleh file yang
bersangkutan.

Adapun huruf-huruf `rwxXstugo' ialah bagian untuk memilih hak akses baru:
r ---> hak akses baca
w ---> hak akses tulis
x ---> hak akses eksekusi
X ---> mengeksekusi hanya bila file adalah sebuah direktori atau sudah memiliki hak
akses eksekusi untuk beberapa user.
s ---> mengeset ID user atau ID group pada saat eksekusi
t ---> menyimpan teks program pada swap device
u ---> hak akses untuk user yang telah memilikinya
g ---> hak akses untuk user lain dalam grup yang telah memilikinya
o ---> hak akses untuk user lain bukan dalam grup yang telah memilikinya

Contoh:

spyro@spyrozone:~$ ls -l
total 28
drwxr-xr-x 2 spyro spyro 4096 Sep 30 15:44 Desktop
drwxr-xr-x 5 spyro spyro 4096 Mar 25 2006 GNUstep
drwxr-xr-x 2 spyro spyro 4096 Sep 30 14:45 linuX
drwxr-xr-x 2 spyro spyro 4096 Mar 25 2006 none
-rw-r--r-- 1 spyro spyro 12 Sep 30 15:55 spyrozone.net
drwxr-xr-x 2 spyro spyro 4096 Mar 25 2006 tmp

Terlihat bahwasanya disana terdapat 5 buah directory dan sebuah file dengan nama spyrozone.net. Perhatikan file spyrozone.net. File tersebut memiliki hak akses:
-rw-r--r--
(-) menandakan bahwa spyrozone.net bertipe file. (rw-) menandakan bahwa user (pemilik) file spyrozone.net dapat melakukan akses read (r), write(w), tanpa eksekusi (-). Sementara group hanya memiliki hak akses (r--). Artinya group hanya dapat melakukan pembacaan file spyrozone.net, tanpa dapat memodifikasi file tersebut. Begitu juga others. Sekarang kita reset hak akses other spyrozone.net dengan simbol =rw sehingga other dapat membaca dan memodifikasi file tersebut:

spyro@spyrozone:~$ chmod o=rw spyrozone.net

Sekarang kita lihat perubahan hak akses spyrozone.net dengan perintah ls -l

spyro@spyrozone:~$ ls -l
total 28
drwxr-xr-x 2 spyro spyro 4096 Sep 30 15:44 Desktop
drwxr-xr-x 5 spyro spyro 4096 Mar 25 2006 GNUstep
drwxr-xr-x 2 spyro spyro 4096 Sep 30 14:45 linuX
drwxr-xr-x 2 spyro spyro 4096 Mar 25 2006 none
-rw-r--rw- 1 spyro spyro 12 Sep 30 15:55 spyrozone.net
drwxr-xr-x 2 spyro spyro 4096 Mar 25 2006 tmp

Tuch khan, hak akses file spyrozone.net kini telah berubah menjadi -rw-r--rw-. Artinya, user dan other kini dapat membaca dan memodifikasi file tersebut. Sekarang kita sisipkan atribut w pada group dengan simbol +w supaya group juga dapat membaca dan memodifikasi file spyrozone.net:

spyro@spyrozone:~$ chmod g+w spyrozone.net

Kita lihat perubahannya dengan ls -l

spyro@spyrozone:~$ ls -l
total 28
drwxr-xr-x 2 spyro spyro 4096 Sep 30 15:44 Desktop
drwxr-xr-x 5 spyro spyro 4096 Mar 25 2006 GNUstep
drwxr-xr-x 2 spyro spyro 4096 Sep 30 14:45 linuX
drwxr-xr-x 2 spyro spyro 4096 Mar 25 2006 none
-rw-rw-rw- 1 spyro spyro 12 Sep 30 15:55 spyrozone.net
drwxr-xr-x 2 spyro spyro 4096 Mar 25 2006 tmp

Ahaa.. kini hak akses file spyrozone.net telah berubah menjadi -rw-rw-rw-. Artinya, user, group dan other kini dapat membaca dan memodifikasi file tersebut. Mudah bukan? ;)


...oO0---( Penggunaan mode numerik

Mode numerik menggunakan angka satu sampai empat oktal (0-7), diperoleh dengan penambahan nilai bit 4, 2 dan 1. Perhatikan tabel berikut:

Angka
Hak akses
Keterangan
1
--x
Execute
2
-w-
Write
3
-wx
Write, Execute
4
r--
Read
5
r-x
Read, Execute
6
rw-
Read, Write
7
rwx
Read, Write, Execute

Okay, biar nggak bingung, kita langsung ke contoh aja yach. Lihat daftar file dengan perintah ls -l

spyro@spyrozone:~$ ls -l
total 28
drwxr-xr-x 2 spyro spyro 4096 Sep 30 15:44 Desktop
drwxr-xr-x 5 spyro spyro 4096 Mar 25 2006 GNUstep
drwxr-xr-x 2 spyro spyro 4096 Sep 30 14:45 linuX
drwxr-xr-x 2 spyro spyro 4096 Mar 25 2006 none
-rw-r--r-- 1 spyro spyro 12 Sep 30 15:55 spyro.txt
drwxr-xr-x 2 spyro spyro 4096 Mar 25 2006 tmp

Terlihat bahwasanya disana terdapat 5 buah directory dan sebuah file dengan nama spyro.txt yang memiliki hak akses -rw-r--r-- (udah tau khan artinya?)

Nah, kini akan kita ubah hak akses file tersebut menjadi -rw-rw-r--. Maka kita cukup mengetikkan:

spyro@spyrozone:~$ chmod 664 spyro.txt

Lho, dari mana angka 664 didapatkan?? Perhatikan tabel berikut:

User Group Other
6 6 4
rw- rw- r--

Nah, sekarang udah ngerti khan?? ;)

Okay, kini kita lihat perubahannya dengan perintah ls -l

spyro@spyrozone:~$ ls -l
total 28
drwxr-xr-x 2 spyro spyro 4096 Sep 30 15:44 Desktop
drwxr-xr-x 5 spyro spyro 4096 Mar 25 2006 GNUstep
drwxr-xr-x 2 spyro spyro 4096 Sep 30 14:45 linuX
drwxr-xr-x 2 spyro spyro 4096 Mar 25 2006 none
-rw-rw-r-- 1 spyro spyro 12 Sep 30 15:55 spyro.txt
drwxr-xr-x 2 spyro spyro 4096 Mar 25 2006 tmp

Yuppy.. hak akses untuk file spyro.txt kini telah berubah menjadi -rw-rw-r--



...o(2)o...
...oO0--( umask (User Mask) )--0Oo...


Ketika suatu file atau folder pertamakali diciptakan, system akan membuat atribut default terhadap file/directory tersebut. Dengan perintah umask, kita dapat menentukan sendiri atribut default untuk file/directory yang baru diciptakan.

Atribut default yang diberikan oleh system sebenarnya mnemiliki kalkulasi sebagai berikut:

Atribut File : 666
Nilai umask : 022
----------------------- -
Atribut default : 644

Atribut Directory : 777
Nilai umask : 022
----------------------- -
Atribut default : 755

Kita dapat mengubah-ubah sendiri nilai umask dengan mengetikkan perintah:

$ umask

Contoh:

$ umask 000

Maka, nantinya file baru yang tercipta akan memiliki atribut:

Atribut File : 666
Nilai umask : 000
----------------------- -
Atribut default : 666

Dan nantinya directory baru yang tercipta akan memiliki atribut:

Atribut directory : 777
Nilai umask : 000
----------------------- -
Atribut default : 777



...o(3)o...
...oO0--( Latihan Yuuk! )--0Oo...

-----------------------------------------------------------------------------------
Percobaan 1 : Ijin Akses
-----------------------------------------------------------------------------------

1. Melihat identitas diri melalui etc/passwd atau etc/group, informasi apa yang ditampilkan ?
$ id
$ grep /etc/passwd
$ grep [Nomor group id] /etc/group

2. Memeriksa direktori home
$ ls -ld /home/

3. Mengubah Ijin akses (chmod). Perhatikan ijin akses setiap perubahan !
$ touch f1 f2 f3
$ ls -l
$ chmod u+x f1
$ ls –l f1
$ chmod g=w f1
$ ls –l f1
$ chmod o-r f1
$ ls –l f1
$ chmod a=x f2
$ ls –l f2
$ chmod u+x,g-r,o=w f3
$ ls –l f3
$ chmod 751 f1
$ chmod 624 f2
$ chmod 430 f3
$ ls –l f1 f2 f3

4. Mengganti kepemilikan digunakan perintah chown. Masuk ke root untuk mengganti kepemilikan tersebut.
$ su root
$ echo Hallo > f1
$ ls –l f1
$ chown f1 contoh : chown student1 f1
$ ls –l f1

5. Ubahlah ijin akses home directory (student) pada root sehingga (student1) pada satu group dapat mengakses home direktory . Hal ini dimaksudkan agar file f1 yang sudah diubah kepemilikannya dapat diakses . Perubahan ijin akses home directory hanya dapat dilakukan pada root.
$ chmod g+rwx /home/ contoh : chmod g+rwx /home/student
$ ls –l /home
$ exit

6. Sekarang cobalah untuk subtitute user ke (student1). Cobalah untuk mengakses file f1
$ su
$ ls –l f1
$ cat f1
$ exit

7. Mengubah group dengan perintah chgrp
$ grep root /etc/group
$ grep other /etc/group
$ su
$ chgrp root f1
$ ls –l f1
$ chgrp f3
$ ls –l f3
$ exit


-----------------------------------------------------------------------------------
Percobaan 2 : User Mask
-----------------------------------------------------------------------------------

1. Menentukan ijin akses awal pada saat file atau direktori dibuat
$ touch myfile
$ ls -l myfile

2. Melihat nilai umask
$ umask

3. Modifikasi nilai umask
$ umask 027
$ umask
$ touch file_baru
$ mkdir mydir
$ ls -l
$ umask 077
$ touch xfiles
$ mkdir xdir
$ ls -l



SETING ROUTER DEBIAN SEBAGAI GATEWAY SECARA SEDERHANA



ertama-tama install debian anda dengan installan Base System. Jangan lupa menuruti permintaan Install Wizard untuk scan 9 keping CD (Penting dalam database systemnya). Maaf saya tidak menjelaskan installasi Debian secara Detail. Setelah installasi selesai, lakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. .:: Set IP Address eth0 dan eth1.

Pengsian berdasarkan asumsi sebagai berikut;
eth0 terhubung ke jaringan lokal / client internet
eth1 terhubung ke Modem ADSL atau WiFi dengan ip 10.1.1.1
Set eth0 dengan ip 192.168.0.254 dan eth1 10.1.1.2

# vi /etc/network/interfaces

auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.0.254
netmask 255.255.255.0
broadcast 192.168.1.255

auto eth1
iface eth1 inet static
address 10.1.1.2
netmask 255.255.255.0
broadcast 10.1.1.255
gateway 10.1.1.1

2. ..::Install Bind 9 sebagai DNS server.

# apt-get install bind9

setelah selesai terinstall lakukan setting:

# vi /etc/bind/named.conf

masukkan perintah ;

// add entries for other zone below here

zone "domain yang diinginkan" IN {
type master;
file "db.domain";
};

zone "0.168.192.in-addr.arpa" IN {
type master;
file "db.ip";
};

*lalu buat file db.domain dan db.ip , letak posisi file di /var/cache/bind/

.::db.domain

; chuprex.net
$TTL 604800
@ IN SOA ns1.chuprex.net. root.chuprex.net. (
2006020201 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800); Negative Cache TTL
;
@ IN NS ns1
IN MX 10 mail
IN A 192.168.0.254
ns1 IN A 192.168.0.254
mail IN A 192.168.0.2 ; We have our mail server somewhere else.
www IN A 192.168.0.254
client1 IN A 192.168.0.1 ; We connect to client1 very often.

.:: db.ip

; chuprex.net
$TTL 604800
@ IN SOA ns1.chuprex.net. root.chuprex.net. (
2006020201 ; Serial
604800 ; Refresh
86400 ; Retry
2419200 ; Expire
604800); Negative Cache TTL
;
@ IN NS ns1
IN MX 10 mail
ns1 IN PTR 192.168.0.254
254 IN PTR ns1
254 IN PTR ns1.chuprex.net

** Setting file resolv.conf , posisi di /etc/resolv.conf

nameserver 192.168.0.254
domain chuprex.net
domain www.chuprex.net

**setelah itu restart bind

/etc/init.d/bind9 restart

2. ..:: Sekarang saatnya edit Routing Setting :

**Edit file ipv4_forward untuk memForwardkan ip dari 2 eth.

#vi /etc/network/options

ip_forward = yes
spoofprotect = yes
syncookies = no

**Masukkan rule iptables untuk share internet dari eth1 ke eth0.

#iptables -t nat -A POSTROUTING -o eth1 -j MASQUERADE

untuk mempermanenkan rule iptables, jangan lupa menyimpannya.

#iptables-save

Sekian aja ya, setting router sederhana sudah selesai. Ooops, ternyata ada yg tertinggal.

**:: Restart setting network anda.

#/etc/init.d/networking restart